SEBUAH usaha Geteng yang sangat menjanjikan itulah kesan pertama kali yang terlihat, disebuah Bansal Geteng yang terletak di pingir jalan raya desa Kedemangan kemacatan Jaluko Muaro Jambi. Ternyata kesan tersebut bukan seperti yang dialami pemiliknya. Bagaimana keadaan sebenarnya?
Dari pantuan Tribun, Minggu (28/2) di Desa Kedemangan, struktur tanah liat yang terkandung di daerah itu merupakan anugerah bagi warga setempat, sebagai bahan baku pembuatan genteng.
Namun, seiring dengan maraknya genteng pres yang lebih modern yang banyak diminati para pembeli, permintaan genteng di Bangsal Kurni Alam, desa Kedemengan, kecamatan Jaluko, Muaro Jambi pun menurun.
Bahkan, banyaknya pembangunan gedung dan perumahan yang dilaksanakan di Muarao Jambi atau Kota Jambi yang berdekatan dengan desa tersebut juga tidak memberi pengaruh terhadap permintaan genteng tradisional tersebut.
Pandi, pengelola Bansal Geteng Kurnia Alam yang dimiliki Zainal Abidin warga desa Kedemengan, mengakui dalam beberapa tahun terakhir permintaan pasar semakin sepi.
Katanya sepinya permintaan genteng disebabkan dari dua factor, pertama karena kayu sebagai penunpang pemasangan geteng susah dicari, dan harganya juga telah mengalami kenaikan.
“Kedua, sekarang sudah ada saingan, sekarang orang lebih memilih mengunakan multi ruf,” katanya
Padahal, sejak didirikan 20 tahun yang lalu, diakui Pandi bansal getengnya ramai diminati pembeli, bahkan pembeli dari luar seperti Palembang datang untuk membili geteng buatannya.
“Sekarang, sebulan paling hanya ada satu orang pembeli, itupun tidak dalam jumlah besar,” keluhnya
Padahal katanya, harga geteng yang dijual tidaklah terlalu mahal seperti geteng buatan pabrikan yang lebih mendern. Untuk merek Mentili yang berukuran 30 x 20 dengan berat 1,02 kilo gram harganya hanya berkisar Rp 700-Rp 1.000 per buah,
sedangkan merek Garuda yang berukuran 25 x 20 dengan berat 1 kilo gram, harganya berkisar Rp 600-Rp 900 perbuah.
“Kalau sepi kayak gini terus kita bias Gulung tikar,” ungkap pengelola bansal yang memperkerjakan 10 orang ini.(Azr)
Senin, 01 Maret 2010
Bansal Geteng Kedemengan Terancam Gulung Tikar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar