Wellcome My Blog
Enjoy And Happy

Senin, 22 Februari 2010

Bingung = Lilung

Mirip seperti calon 'Gubernur Kita' yang juga hanya 2 ditambah 1 yang gagal. Mungkin lagi musim. Bedanya, urusan calon ini gak rumit-rumit amat. Jadi gak begitu membingungkan. Sebabnya kombinasi pilihan yang timbul hanya 4. Pilih yang satu, pilih yang satunya lagi, pilih dua-duanya, atau nggak pilih dua-duanya. Beres dah!

Lha kalau yang 2 kalimat itu pilihannya mengingatkan pada cerita yang merujuk ke angka sama. Pasti lebih rumit. Dan karena lebih rumit jelas lebih membingungkan.

Bingung? Sama! Hehehe...

Tapi bingung itu wajar kan? Sapa sih yang belum pernah bingung di dunia ini? Rasanya hampir gak ada ya? Setiap orang pernah dan bisa jadi sangat sering ngerasa bingung.

Kenapa bingung? Alasannya tentu macem-macem. Yang jelas biasanya bingung berkenaan dengan pilihan-pilihan mengenai hal-hal yang membingungkan untuk dipastikan. Meskipun hal-hal yang tidak membingungkan terkadang bisa bikin bingung juga. Bener-bener membingungkan.

Mulai bingung? Eh, jangan dulu, soalnya kalau keburu bingung nanti bisa kebingungan baca tulisan ini, hehe... Oke deh, contoh dulu aja ya seperti biasa, biar nggak bingung. Nggak pake contoh cukup sekali-sekali. Salah satu contoh bingung, yang nggak terlalu mbingungin, misalnya bingung milih sekolah. Contoh lainnya, bingung mau kuliah dimana atau mau kerja dimana. Satu lagi, mau pacaran pun dapat menimbulkan kebingungan, apalagi kalau yang naksir banyak, hahaha... :-p

Tanpa disadari, ternyata bingung udah menjadi bagian dari [gaya(?)] hidup. Bingung milih pacar terselesaikan misalnya, apa terus berhenti sampe disitu? Jelas tidak. Boleh jadi setelah pacaran akan bingung untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius dengan sang pacar atau tidak. Dan kalaupun sudah diputuskan untuk menikah, bukan tidak mungkin timbul kebingungan untuk terus melanjutkan pernikahan atau tidak. Dan selanjutnya. See?

Kalau lagi bingung biasanya ragu-ragu, iya? Atau sebaliknya? Kalau ragu-ragu makanya bingung? Ya terserah deh mau ambil yang mana. Asal jangan kebingungan. Ragu-ragu boleh. Dan 'kala hatimu ragu, kasihku kan merayu'. Setidaknya begitu kata Andien ;-) *batuk-batuk*

Hampir sama dengan di tulisan Pertama. Bingung bisa untuk hal-hal yang nggak berhubungan dengan orang lain dan bisa juga untuk hal-hal yang berhubungan dengan orang lain. Kasus bingung kedua kemungkinan besar lebih kompleks. Sebab aksi-reaksi orang lain perlu diperkirakan dan diperhitungkan. Salah kira atau salah hitung dapat menyebabkan kebingungan akut, hahaha...

Apa yang terjadi dengan orang yang sedang dilanda kebingungan? Yang jelas ya bingung. Setelahnya mungkin bisa jadi berdiam diri dulu. Nimbang-nimbang, mikir-mikir, ngatur nafas, enaknya gimana. Dan kalau nimbang atau mikir sendiri ternyata belum juga bisa membebaskan diri dari kebingungan? Alternatif berikutnya pada umumnya adalah bertanya ke pihak lain. Untuk mendapatkan masukan yang luput dari antisipasi. Masukan dari pihak lain belum memuaskan juga? Wah... jika sudah seperti ini parahnya, sebaiknya pake jalur vertikal aja, hehe... I guess that's the best we can do.

Memecahkan kebingungan bisa memakan waktu sebentar atau lama. Tergantung dari kompleksitasnya. Semakin kompleks akan semakin lama waktu yang dibutuhkan. Tetapi kompleks bukan satu-satunya faktor. Keberanian memutuskan juga berpengaruh. Semakin berani mengambil keputusan tentu semakin pendek waktu bingungnya. Faktor atau pertimbangan lainnya selain yang 2 itu jelas ada dan masih banyak. Monggo dicari sendiri.

Bingung memang nggak enak. Nggak nyaman. Kayak selilitan. Berasa ada yang ngganjel. Baru enak kalau selilit-nya udah nggak ada.

Dan ngomong-ngomong soal bingung, mengingat bingung termasuk hal yang lumrah, pasti ada yang lagi bingung di luar sana. Bingung tentang apa? Tentang apa saja jawabnya, hehehe... :-p

Jadi gimana? Masih bingung nggak? Udah ditimbang-timbang? Udah dipikir-pikir? Udah nanya kanan-kiri? Tapi masih tetep bingung? Susah buat menentukan? Benar atau tidak? Serius atau main-main? Maksudnya apa?

Well... my advice is you've got to believe! By believing, one sees. Kalau percaya itu benar ya memang benar adanya, tapi kalau percaya itu nggak benar ya berarti memang nggak benar. Kalau percaya itu serius ya memang serius adanya, tapi kalau percaya itu main-main ya berarti memang main-main. Gitu maksudnya. Supaya nggak bingung.

The decision is yours. Mau percaya atau tidak. Biar kata udah nanya ke banyak orang juga kan? Pihak lain berkontribusi hanya sampai ke batas pemberian masukan. Nggak ke domain pengambilan keputusan.

Kenapa percaya atau tidak jadi penting? Soalnya your next step depends on what you believe. Kesuke Miyagi said, "lies only become true if person choose to believe." Cukup jelas kan?

Seandainya udah cukup jelas, now I tell you my little secret, I lied!!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

_____-=:/[| B A S I L O |]\:=-_____ © 2010. Created By Azr
| SELAMAT DATANG DI BLOG BUDAK JAMBI| BAGI TEMAN-TEMAN YANG INGIN MEMBUAT BANNER, KITA AKAN BANTU TEMAN-TEMAN DALAM PEMBUATAN BANNER WEBSET, BLOG DALAM BERBAGAI KEBUTUHAN, DAN PENGEDITAN PHOTO YANG KREATIF, SILAHKAN HUBUNGI KE EMAIL : green_A2r@yahoo.co.id ATAU HP ; 081994417405 (NO SMS) ONLINE 24 JAM| UNTUK MEMBUKA BLOG INI KAMI SARANKAN MENGGUNAKAN MOZILA FIREFOX| TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA|